Metrotvnews.com: Privasi di internet adalah sesuatu
yang penting dan tak boleh dianggap remeh. Akan tetapi, tidak semua
orang menyadari pentingnya menjaga privasi di dunia maya. Berikut adalah
hal-hal yang seringkali dianggap aman, namun sebenarnya tidak. Segera
peringatkan anak-anak Anda setelah membaca daftar di bawah ini.
1. Membiarkan diri bisa dilacak di Facebook
Orang lain bisa mencari Anda di internet dan menemukan akun Facebook
Anda sampai Anda memilih untuk keluar dari Public Search Results. Hal
inipun berlaku untuk situs jejaring sosial. Bantu anak-anak mengeset
privasi Facebook mereka.
2. Menyiarkan keberadaanmu
Saat ini banyak anak muda yang suka bermain dengan Twitter,
Foursquare, Loopt, Google Buzz dan Facebook Place untuk ‘check in‘ dan
memberitahu orang-orang mengenai keberadaan mereka. Saat mereka memakai
program location-sharing, tidak hanya akan membuat rentan terhadap
penjahat cyber, namun aksi ini juga sama saja dengan memberikan segudang
informasi personal kepada para pengiklan.
3. Tidak mengindahkan settingan YouTube Activity Sharing
Settingan di YouTube Activity Sharing memungkinkan pengguna untuk
membatasi semua kegiatan di YouTube, termasuk tentang video yang kamu
upload, hanya ke teman-teman dekatmu saja. Cek settingan di akun milik
anak Anda dan pastikan privacy control-nya di-setting ke ‘only friends’.
Dan ingat, apapun yang kamu/anak Anda upload berpotensi dilihat publik,
jadi pastikan kamu/mereka memposting konten yang sehat.
4. Tidak pernah membicarakan tentang privasi online ke anak-anak
Semua yang diupload di internet bersifat publik. Sekali kita
memposting sesuatu, maka konten tersebut akan bisa dilihat siapa saja,
termasuk oleh orang asing. Nah, bagi orangtua cobalah diskusi dengan
anak tentang bagaimana menjaga privasi mereka.
5. Melalaikan kebijakan privasi
Ketika Anda mendaftar di sebuah situs atau hendak mendownload sebuah
aplikasi, Anda diharuskan untuk menerima kebijakan perusahaan mengenai
penggunaan informasi pribadi Anda. Meski banyak perusahaan yang
mengatakan “kami tidak akan menjual informasi Anda”, namun bisa saja
mereka mengingkarinya. Oleh karena itu, baca baik-baik kebijakan privasi
yang mereka miliki.
6. Menggunakan nama asli sebagai username di dunia maya dan game online
Meskipun banyak situs anak-anak yang mengingatkan usernya untuk tidak
memberikan informasi pribadi dan memiliki filter serta moderator untuk
mencegah anak-anak mempostingnya, namun bukan berarti Anda tidak pernah
mengingatkannya akan hal itu lagi. Anak-anak yang aktif di dunia maya
mungkin saja punya avatar, game tags dan pengenal lainnya. Karena itu
Anda harus berulang-ulang mengingatkannya tentang menjaga keamanan
informasi pribadi.
7. Online terus
Hampir setiap layanan jejaring sosial memungkinkan Anda untuk
mengungkapkan status Anda saat ini. IM (instant messaging) misalnya,
memungkinkan penggunanya terlihat online oleh semua temannya saat sign
in, sampai mereka memencet tombol invisible. Nah, sebenarnya tidak perlu
semua orang tahu kalau anak-anak Anda online terus-terusan. Orang yang
perlu tahu bahwa anak-anak Anda online terus adalah Anda, orang tua
mereka.
8. Membiarkan mereka sign-up tanpa menelisik lebih lanjut
Entah itu aplikasi baru, fitur program baru ataupun ringtone,
pastikan Anda menelisik situs tersebut agar informasi yang anak Anda
miliki tetap aman dan situs yang dikunjungi bukanlah situs berbahaya.
(Sumber: Commonsensemedia/DOR)
Percik Kisah Sahabat Nabi SAW
-
Renungan untuk Meningkatkan Kualitas Akhlak dengan teladan pada Sahabat
Nabi Muhammad SAW, sehingga bisa menumbuhkan kecintaan kita kepada mereka,
dan akhi...
5 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar